Jakarta Post Nov 25 Special Report Pneumonia

Dinas Kesehatan Jakarta telah melaporkan sejumlah kasus dugaan Mycoplasma pneumoniae pada anak-anak dalam jumlah yang tidak diketahui, hanya beberapa hari setelah Kementerian Kesehatan menyerukan peningkatan pengawasan terhadap bakteri yang diduga menjadi penyebab wabah pneumonia baru-baru ini di Tiongkok utara.

Kepala pengawasan epidemiologi dan imunisasi badan tersebut, Ngabila Salama, mengatakan pada hari Minggu bahwa beberapa anak telah didiagnosis menderita infeksi M. pneumoniae setelah tes reaksi berantai polimerase (PCR) untuk bakteri tersebut memberikan hasil positif.

M. pneumoniae biasanya menyerang anak kecil, dan gejalanya meliputi batuk dan sakit tenggorokan. Penyakit ini biasanya ringan, dan dokter terkadang menyebutnya “pneumonia berjalan” karena alasan ini.

Ngabila menolak mengungkapkan berapa banyak anak yang telah terinfeksi, hanya mengatakan bahwa otoritas kesehatan sedang melakukan tes lebih lanjut untuk menentukan berapa banyak kasus yang terkait secara spesifik dengan M. pneumoniae. Hal ini karena anak-anak biasa tertular virus lain yang menyebabkan gejala mirip pneumonia, seperti virus influenza, adenovirus, dan virus pernapasan syncytial (RSV) secara bersamaan.

“Gejala utamanya adalah sesak napas. [Tetapi anak-anak yang terinfeksi] mungkin memerlukan rawat inap yang lebih lama jika kondisinya serius,” kata Ngabila, seperti dikutip Kompas.id.